Buku ini mengawal perjalanan bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global untuk ikut memitigasi perubahan iklim, melalui transisi energi. Membumikan diskusi transisi energi sesuai aspirasi nasional penting agar inisiatif dan kebijakan terkait berakar pada pemikiran yang realistis dan juga strategis. Dalam hal ini, kesiapan dan kemampuan Indonesia menjalankan transisi energi dipengaruhi oleh beragam aspek, mulai dari dinamika geopolitik, konteks sosioekonomi, ketersediaan pendanaan, akses teknologi, hingga berbagai pertimbangan mikroekonomi dan pembangunan nasional.
Dari keseluruhan bab yang menggabungkan pemikiran progresif dari sembilan ekonom dan pakar lingkungan terkemuka di Indonesia, ada tiga benang merah besar yang dapat ditarik:
- Isu iklim, lingkungan, dan energi tidak pernah berdiri sendiri dan steril dari pergumulan antara kepentingan global and isu keamanan nasional. Oleh karna itu, diperlukan keseimbangan dalam pemikiran agar isu iklim dan transisi energi dilihat secara menyeluruh, terutama konteks sosial, ekonomi dan politik dalam jangka pendek dan menengah.
- Isu keadilan (justice) dan isu kelembagaan (institutions), baik dalam pengertian regulasi maupun tata kelola, hadir sebagai dua elemen penting yang erat berkaitan. Pertanyaannya, apakah tata kelola dan proses bisnis akan berubah atau tidak? Dan bila akan berubah, sejauh mana perubahan tersebut sehingga proses bisnis bisa terbentuk secara efisien dan berkeadilan?
- Pasokan pembiayaan yang ada saat ini jauh dari mencukupi untuk membiayai agenda iklim. Sumber utama pembiayaan saat ini berbentuk utang luar negeri. Namun, kondisi fiskal (di sisi negara) dan kondisi likuiditas (di sisi swasta) tidak memungkinkan Indonesia untuk menanggung beban utang tambahan. Bila trajektori reformasi keuangan di Indonesia selama 50 tahun terakhir dijadikan sebagai acuan, maka dibutuhkan lebih dari satu dekade untuk melunasi hanya setengah dari total kebutuhan pembiayaan iklim.
Berangkat dari pemahaman mengenai urgensi dan kompleksitas kepentingan transisi energi di Indonesia tersebut, buku ini bertujuan menumbuhkan kesadaran dan memantik diskusi lebih luas akan konteks keindonesiaan dari agenda iklim. Harapannya agar pemangku kepentingan dan masayarakat mampu melihat relevansi dari agenda iklim, serta realistis dan strategis dalam memformulasikan kebijakan transisi energi untuk membangun perekonomian Indonesia yang tangguh, berkelanjutan, dan bebas emisi karbon.