Menu

JAKARTA, INDONESIA – Climate Policy Initiative (CPI), organisasi penyedia analisis dan konsultasi global, dan Universitas Palangka Raya (UNPAR) hari ini mengumumkan program analisis untuk mendukung proyek percontohan kelapa sawit berkelanjutan di Kalimantan Tengah, Indonesia. Untuk tahap awal, program “Produksi dan Proteksi” ini didanai oleh hibah sebesar US$1,6 juta dari Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) selama tiga tahun.

CPI dan UNPAR, bersama dengan para pemangku kepentingan lokal, akan menggunakan dana kemitraan ini untuk mendukung visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mencapai pertumbuhan hijau yang kuat yang disokong oleh sektor kelapa sawit yang memberikan hasil yang tinggi dengan dampak lingkungan yang rendah.

Tim peneliti dari Centre of Excellence yang baru dibentuk di Fakultas Pertanian UNPAR akan melakukan penelitian di Kalimantan Tengah dengan berkonsultasi dengan masyarakat, dunia usaha, dan para pengambil keputusan di pemerintah untuk mengidentifikasi berbagai pilihan yang ada untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memperluas penggunaan lahan terdegradasi, serta melindungi kawasan bernilai konservasi tinggi. Dalam tiga tahun pertama, inisiatif ini akan memusatkan perhatian guna mendapatkan bukti-bukti yang kuat, mengembangkan kapasitas teknis untuk mendukung upaya-upaya yang dipimpin oleh pemerintah dalam melaksanakan rencananya di sektor kelapa sawit yang berkelanjutan. Melalui pembelajaran di sekitar proyek percontohan, inisiatif ini ingin mendemonstrasikan apa yang diperlukan untuk mengurangi risiko investasi di sektor kelapa sawit di seluruh bentang alam dan memastikan bahwa masyarakat, pengambil keputusan lokal, dunia usaha, maupun petani kecil akan mendapatkan manfaat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

“Melalui kemitraan dengan Climate Policy Initiative, UNPAR berharap dapat mengembangkan sebuah model untuk mencapai tujuan pembangunan di Kalimantan Tengah yang dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain di Indonesia, yaitu pertumbuhan ekonomi yang kuat bagi dunia usaha dan masyarakat, seraya melindungi sumber daya alam,” kata Dr. Yusurum Jagau, Dekan Fakultas Pertanian, UNPAR. “Kami siap bekerjasama dengan CPI untuk menghasilkan analisis yang kuat yang akan mendukung Strategi Pertumbuhan Hijau Kalimantan Tengah, meningkatkan hasil dari produk pertanian utama di provinsi ini yaitu kelapa sawit, mengalihkan produksi kelapa sawit ke lahan rendah karbon yang sesuai, dan menjaga sumber daya alam penting yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi di masa depan.”

Program ini dibangun dengan berlandaskan pada rencana aksi Kalimantan Tengah untuk gas rumah kaca, strategi REDD+ (strategi untuk Mengurangi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan), peraturan daerah Kalimatan Tengah mengenai industri kelapa sawit yang berkelanjutan, dan roadmap Gubernur untuk mencapai industri kelapa sawit yang keberlanjutan. Gubernur Kalimantan Tengah juga telah membentuk kelompok kerja yang terdiri dari wakil-wakil dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk memberikan masukan kepada pemerintah daerah tentang kebijakan untuk mencapai pertumbuhan hijau dengan kelapa sawit.

“Kebijakan dan program yang tepat sangat penting untuk mendorong investasi yang mengoptimalkan sumber daya alam Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan jangka panjang,” kata Thomas C. Heller, Direktur Eksekutif CPI. Program CPI di Indonesia dipimpin oleh Jane Wilkinson, seorang ahli REDD+ dan finansial iklim yang pernah tinggal dan bekerja di Indonesia.

Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan hutan seluas7,75 juta hektar dan hamparan lahan gambut tropis terbesar di dunia. Kawasan ini bukan hanya menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati Indonesia yang unik tetapi juga menyediakan jasa ekosistem seperti air segar, sumber penghidupan masyarakat dan menyimpan cadangan karbon yang sangat besar.

Sebagai langkah pertama, CPI telah menerbitkan ringkasan penilaian modal alam yang dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam perencanaan tata ruang. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ClimatePolicyInitiative.org dan www.UPR.ac.id.

Universitas Palangka Raya adalah universitas negeri pertama dan tertua di Kalimantan Tengah. UNPAR memberikan dukungan teknis dan kebijakan bagi pemerintah provinsi Kalimantan Tengah, termasuk melalui penyusunan rekomendasi kebijakan yang pada akhirnya menghasilkan peraturan kelapa sawit berkelanjutan di provinsi ini serta Rencana Aksi Daerah untuk Mitigasi GRK.

Climate Policy Initiative adalah organisasi penyedia analisis dan konsultasi yang bekerja untuk menyempurnakan kebijakan-kebijakan energi dan tata guna lahan yang terpenting di dunia. Sebagai organisasi nir-laba independen yang turut didukung hibah dari Open Society Foundations, CPI memiliki kantor dan program di Brasil, Cina, Eropa, India, Indonesia, dan Amerika Serikat.

Untuk pertanyaan lebih lanjut, silakan menghubungi:
Rya Octora
FleishmanHillard untuk Climate Policy Initiative dan Universitas Palangka Raya
Mobile: +62-811-8605-963
Email: Nazrya.Octora@fleishman.com

up

Halaman ini berisi tulisan dalam berbagai bahasa