CPI: Diversifikasi Tanaman Solusi untuk Kesejahteraan Petani di Berau

Penulis : Ridho Syukra
13 Feb 2021 | 12:32 WIB
BAGIKAN
Ilustrasi Petani Sawit
Ilustrasi Petani Sawit

JAKARTA, investor.id - Climate Policy Initiative (CPI) meluncurkan laporan terkait penelitiannya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur yang menunjukkan bahwa program diversifikasi tanaman berpotensi mengurangi risiko usaha dari terjunnya harga jual sawit sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani kecil swadaya yang selama ini sepenuhnya bergantung pada perkebunan kelapa sawit.

Laporan berjudul “Membina Ketahanan Ekonomi Melalui Diversifikasi Tanaman Rakyat” ini merupakan salah satu dari rangkaian penelitian yang dilakukan CPI di Berau sebagai bagian dari proyek Low Emission Palm Oil Development (Leopald) atau Pengembangan Minyak Sawit Emisi Rendah, yang dilaksanakan CPI bekerjasama dengan Konservasi Alam Nusantara dan Giz Jerman.

Proyek ini bertujuan untuk mendukung kegiatan pemerintah provinsi Kalimantan Timur dalam menerapkan strategi kesepakatan pembangunan hijau melalui kegiatan pengembangan minyak kelapa sawit yang lebih berkelanjutan.

Associate Director CPI Indonesia, Tiza Mafira mengatakan, laporan tersebut menyebutkan bahwa bertanam kelapa sawit telah menjadi mata pencaharian utama bagi para petani kecil swadaya (lahan 2-5 hektar) di Berau, namun hal itu tidak cukup untuk menutupi biaya hidup mereka. Selain itu ketergantungan berlebih terhadap perkebunan sawit sebagai sumber penghidupan juga menimbulkan berbagai risiko ekonomi bagi petani seperti fluktuasi harga jual sawit yang tidak stabil, rendahnya produktivitas lahan karena risiko iklim dan kurangnya modal usaha.

“Kami menemukan bahwa menjual sawit saja tidak cukup untuk menghasilkan pendapatan yang layak bagi petani kecil di Berau dan hanya dapat menghasilkan pengembalian investasi pada tingkat yang jauh di bawah upah minimum di wilayah tersebut,” ujar dia dalam keterangan persnya yang diterima Investor Daily, di Jakarta, Sabtu (13/2).

Kebun kelapa sawit seluas 2 hektar hanya menghasilkan pengembalian 439% lebih rendah atau 4,4 kali lipat lebih rendah daripada upah minimum dan pendapatan per kapita Kabupaten Berau berdasarkan permodelan keuangan selama 25 tahun.

CPI juga melaporkan Kabupaten Berau telah berhasil menyediakan bahan pangan pokok seperti beras melalui program swasembada, ketergantungan pada kelapa sawit menyebabkan tergerusnya berbagai tanaman pangan dan palawija lainnya seperti Cokelat dan Lada.

CPI menyarankan agar dibuatnya program diversifikasi tanaman untuk menguatkan ketahanan pangan di Kabupaten Berau.
CPI merekomendasikan bahwa untuk memastikan arus kas positif, diversifikasi tanaman sebaiknya dimulai selama periode dimana petani menghasilkan pendapatan tunai yang tinggi dan petak kelapa sawitnya, karena masa masa tersebut merupakan waktu yang tepat untuk mengakses pinjaman keuangan untuk memodali usaha diversifikasi lahannya.   

Editor: Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)

IDTV Link
LIVE STREAMING

Saksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 19 menit yang lalu

Bitcoin Naik di Atas 3% Jelang Halving

Pasar kripto menguat. Bitcoin, Ethereum dan Binance kompak terkerek. Bahkan, harga Bitcoin naik di atas 3% menjelang halving
Market 39 menit yang lalu

Phintraco Sekuritas: Pasar Menuju Level 7.200, Tujuh Saham Bakal Tebar Cuan 

Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini menguat menuju level 7.200, rekomendasikan tujuh saham bakal tebar cuan
Market 59 menit yang lalu

Harga Batu Bara Menguat Berkat Sentimen Positif dari China

Harga batu bara menguat pada Kamis (18/4/2024). Hal itu berkat sentimen positif dari China. 
Market 1 jam yang lalu

Harga CPO Terpuruk Lima hari Berturut-turut

Harga CPO terpuruk pada Kamis (18/4/2024). Dengan demikian, harga CPO melemah lima hari berturut-turut.
Market 2 jam yang lalu

Wall Street Mayoritas Terkoreksi, S&P 500 Catat Penurunan Beruntun Terpanjang

Wall Street mayoritas terkoreksi pada Kamis (18/4/2024). Bahkan, S&P 500 mencatatkan penurunan beruntun terpanjangnya sejak Oktober 2023
Market 2 jam yang lalu

Harga Minyak Bertahan di Level Terendah Saat Sanksi AS Cegah Penurunan Tegangan

Harga minyak bertahan di level terendah tiga minggu, Kamis (18/4/2024). Saat sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran
Copyright © 2024 Investor.id
PT. Koran Media Investor Indonesia